Teori Ingatan dan Tahapan dalam Ingatan Menurut Para Ahli

08.29
Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika individu tidak dapat mengingat apapun mengenai pengalamannya, dia tidak akan dapat belajar apa- apa. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan pengalaman dengan  masa  lampau  (Walgito).  Dengan  adanya  kemampuan  untuk mengingat, manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang telah pernah dialaminya. Walaupun begitu, tidak semua yang pernah dialami oleh manusia akan dapat ditimbulkan kembali. Dengan kata lain, kadang-kadang terdapat hal-hal yang tidak dapat diingat kembali.
Para ahli  membedakan tiga tahapan dalaingatan,  yaitu  memasukkan pesan dalam ingatan (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat kembali (retrieval) (Atkinson, dkk). Karena itu, maka biasanya ingatan didefinisikan sebagai  kemampuan  untuk  memasukkan,  menyimpan  dan  mengingat  kembali
pesan-pesan.
Fungsi memasukkan dapat  dibedakan dalam dua cara, yaitu:
1.      Memasukkan dengan cara tidak disengaja. Dengan cara ini apayang dialami, dengan tidak disengaja dimasukkan dalam ingatan.
2.      Memasukkan dengan cara sengaja. Dengan cara ini individu sengaja memasukkan pengalaman-pengalaman, pengetahuan-pengetahuan ke dalam ingatannya.
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli, ternyata terdapat  perbedaan  kemampuan  individu  untuk  memasukkan  pesan-pesan  ke dalam ingatan. Ada orang yang dengan cepat, namun ada juga yang lambat dalam memasukkan pesan. Demikian juga halnya dengan materi yang dimasukkan, ada yang  mampu  untuk  memasukkabanyak  pesan,  namun ada  juga  yang  hanya mampu memasukkan sedikit pesan.
Dalam tahapanpenyimpanan, individu mempertahankan dan menyimpan pesan dalam ingatan selama beberapa waktu sampai saatnya ditimbulkan kembali. Karena itu masalah yang timbul dalam hal ini adalah bagaimana agar pesan yang telah  dimasukkan  tersebut  dapat  disimpan  dengan  baik,  sehingga  pada  suatu waktu dapat ditimbulkan kembali dengan mudah bila dibutuhkan.
Tahapan yang ketiga, yaitu mengingat kembali merupakan kemampuan untuk menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan.  Kemampuan untuk menimbulkan kembali ini dibedakan menjadi dua, yaitu mengingat kembali (to  recall)  dan  mengenal  kembali  (to recognize).  Pada  mengingat  kembali, individu   menimbulkan   kembali   ap yan diinga tanpa   adany stimulus, sedangkan pada mengenal kembali orang menimbulkan kembali apa yang diingat dengan kehadiran objeknya.
Dalam membahas ingatan, maka orang tidak bisa meniadakan kelupaan. Karena apa yandiingat  merupakan apa  yang tidak dilupakan, dan apa yang dilupakan adalah apa yang tidak diingat. Sehubungan dengan kelupaan tersebut, terdapat dua teori yang dapat menjelaskan terjadinya kelupaan:
1)  Teori atropi
Menurut teori ini kelupaan terjadi karena jejak-jejaingatan atau memory traces telah lama tidak ditimbulkan kembali, sehingga mengendap dan pada akhirnya orang lupa.
2)  Teori interferensi
Menurut teori ini kelupaan terjadi karena jejak-jejaingatan atau memory traces saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain.


Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔