Jenis Perikanan dan Persebarannya di Indonesia

20.06
Secara umum sistem penangkapan ikan laut dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan pantai dan laut dalam dan Darat

1) Perikanan Pantai
Perikanan pantai dilakukan di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari 60 mil dari pantai. Jenis penangkapan ikan ini biasa dilakukan oleh nelayan tradisional yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel. Oleh karena peralatan yang digunakan sangat terbatas, hasil tangkapannyapun kurang memuaskan. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.
2) Perikanan Laut Dalam
Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan di laut lepas atau samudra yang biasa dilakukan oleh nelayan modern atau perusahaan perikanan dengan peralatan canggih. Mereka biasa pergi menangkap ikan dengan kapal trawl serta alat penangkap ikan berupa pukat harimau. Jala ikan jenis ini mampu menjaring ikan dalam jumlah yang banyak, mulai dari ikan-ikan besar sampai yang ukurannya kecil. Komoditas yang menjadi andalan tangkapan adalah tuna dan cakalang.
  • Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan perikananlaut yang potensial antara lain sebagai berikut.
  • Sekitar Selat Malaka dengan pusat di daerah Bagansiapiapi. Di wilayah ini banyak mengandung ikan terumbuk.
  • Sekitar perairan pantai utara Jawa, dan Segara Anakan (Cilacap). Selain ikan di wilayah ini banyak terdapat rumput laut dan agaragar.
  • Sekitar Air Tembaga, Bitung, dan Sulawesi Utara yang banyak menghasilkan jenis ikan tuna dan cakalang.
  • Perairan Maluku (sekitar Ambon) yang merupakan salah satu zona up welling curent sehingga menjadi kawasan yang kaya dengan ikan. Di wilayah ini banyak terdapat jenis ikan cakalang, rumput laut, dan beberapa jenis ikan hias.
  • Di daerah Dobo (sekitar Kepulauan Aru) dan Kepulauan Kei banyak mengandung mutiara, udang laut, tripang, bunga karang dan rumput laut.
  • Perairan sekitar Pulau Solor dan Alor
3) Perikanan Darat
Selain perikanan laut juga mengenal perikanan darat yang dilakukan di air tawar dan air payau. Bentang perairan darat yang biasa dijadikan wilayah penangkapan atau pembudidayaan ikan antara lain sungai, danau, empang atau kolam, sawah, dan bendungan (waduk atau danau buatan). Budidaya ikan di sungai biasanya dilakukan dengan sistem arus deras (water running system) yang memanfaatkan aliran sungai. Dengan pola ini pertumbuhan ikan relatif cepat, sebab ikan senantiasa bergerak untuk menahan aliran air dan selalu terjadi pergantian air.
Bentang perairan darat yang juga potensial sebagai kawasan penangkapan ikan adalah danau, seperti Danau Poso dan Tempe di Sulawesi. Di wilayah danau dapat juga diupayakan budidaya perikanandengan sistem jala terapung atau keramba. Pola budidaya ikan jala terapung telah dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar Bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Ci Rata (Jawa Barat). Jenis ikan yang biasa diusahakan antara lain ikan mas dan nila. Bentuk pembudidayaan ikan di sawah dikenal dengan istilah minapadi, yang merupakan bentuk tumpang sari antara ikan dengan padi sawah. Pada saat lahan pertanian sawah telah dibajak dan bibit padi mulai disemaikan, benih ikan juga mulai ditebar, dengan harapan sebelum tanaman padi besar, ikan sudah dipanen. Jenis ikan yang biasa diupayakan adalah ikan mas atau nila. Sistem minapadi ini memberikan keuntungan ganda bagi para petani. Di daerah sekitar pantai dan dataran rendah sering kita jumpai budidaya ikan di air payau, berupa perikanan tambak. Jenis ikan yang sering diupayakan, antara lain ikan bandeng, gurame atau udang. Budidaya ikan air payau agak berbeda dengan air tawar.
Ada beberapa persyaratan fisik yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut.
  • Perbedaan tinggi muka air saat laut pasang naik dan pasang surut harus jelas, mengingat ikanbandeng biasanya bertelur di air laut dan nantinya dijaring untuk dibudidayakan lebih lanjut di air payau.
  • Daerah di sekitarnya harus subur bagi tumbuhnya berbagai jenis rumput-rumputan yang berfungsi sebagai makanan utama ikan mbandeng


Share this :

Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

terimakasih kak informasinya sangat menarik, jangan lupa juga kunjungi balik website resmi kami http://bit.ly/2KFWNkJ

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔