Dalam hal belajar peran guru adalah membelajarkan siswa untuk belajar. Dengan kata lain guru adalah subjek pembelajar siswa. Belajar yang dilakukan oleh siswa berkaitan erat dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Peran guru dalam kegiatan pembelajaran sangat penting lebih-lebih bila para peserta didik kurang menyadari arti pentingnya belajar bagi masa depannya. Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Guru bertugas untuk menyusun program pembelajaran yang menguntungkan bagi proses belajar peserta didik.
Dewasa ini dalam hal pembelajaran selalu dikaitkan dengan konstruktivisme. Konstruktivisme menjadi kata kunci dalam hampir setiap pembicaraan mengenai pembelajaran. Para ahli konstruktivisme menekankan pentingnya upaya-upaya untuk mengaktifkan struktur kognitif siswa agar dapat membangun makna dari apa yang dipelajari. Battencourt (Paulina Pannen dkk, 2001) menyatakan bahwa konstruktivisme meruapkan salah satu akiran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang (peserta didik). Filsafat Konstruktivisme menjadi landasan bagi banyak strategi pembelajaran, terutama yang dikenal dengan nama student-centered learning, belajar yang berorientasi pada peserta didik, yang mengutamakan keaktifan peserta didik dalam mengkonstruksikan pengetahuan berdasarkan interaksinya dalam pengalaman belajar yang diperoleh dan atau difasilitasi pendidik.
Proses belajar yang merupakan proses internal peserta didik adalah sesuatu yang tidak dapat diamati, namun dapat dipahami oleh guru. Perilaku belajar tersebut merupakan respon peserta didik terhadap tindak pembelajaran guru. Kaitan antara belajar dan pembelajaran sangat erat. Guru seyogyanya merancang acara pembelajaran sesuai dengan fase-fase perkembangan siswa. Di samping itu guru selalu berusaha untuk melakukan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan, artinya bahwa proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya harus selalu disesuaikan dengan kemajuan-kemajuan atau perubahan- perubahan yang terjadi. Cara-cara yang diusulkan untuk terus menerus melakukan perbaikan proses pembelajaran untuk guru adalah melalui penelitian tindakan kelas. Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang terkait erat. Bila t eori belajar menerangkan bagaimana terjadinya belajar maka teori pembelajaranmenerangkan bagaimana pembelajaran bisa mempermudah terjadinya belajar .
Lefrancois menyatakan bahwa pembelajaranatau instruction : as the arrrangement of the learning situation in such a way that learning is facilitated. Selanjutnya Gagne melihat dua hal penting tentang arrangement of the learning situation yaitu yang melibatkan management of learning dan yang melibatkan condition of learning.Yang pertama menjawab pertanyaan tentang motivasi, minat dan perhatian, evaluasi hasil belajar, dan laporan tentang hasil. Pertanyaan ini secara relatif tidak tergantung dari isi yang dipelajari atau syarat yang diperlukan untuk belajar. Pelaksanaan condition of learning melibatkan prosedur yang erat berkaitan dengan isi (content).
Menurut Bettencourt(dalam Paulina Pannen dkk, 2001) bagi konstruktivisme, pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi pendidik bersama peserta didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi pembelajaran adalah bentuk belajar sendiri. Tugas pendidik adalah membantu
peserta didik agar mampu mengkonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkret.
Pembelajaranpada dasarnya suatu proses kegiatan guru yang ditujukan kepada siswa dalam menyampaikan pesan berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan serta membimbing dan melatih agar siswa belajar. Dengan demikian guru harus menciptakan suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Guru melakukan kegiatan pembelajaran atau membelajarkan siswa sedangkan siswa melakukan kegiatan belajar.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar