Seringkali dalam belajar, apa yang kita pelajari dengan tekun justru sukar sekali diingat kembali dan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman danpelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan. Lupaatau forgetting ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana Gulo dan Reber mendefinisikan lupasebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, menurut Muhibinsyah lupabukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
Ada beberapa faktor penyebab lupa yaitu :
1) Karena adanya gangguan item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa. Gangguan item informasi dapat terjadi karena 2 sebab :
· Materi pelajaran lama yang sudah tersimpan menganggu masuknya materi baru (proactive interference). Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi pelajaran yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.
· Materi pelajaran baru menganggu pemanggilan kembali materi pelajaranlama yang sudah tersimpan dalam memori (retroactive interference). Sehingga dengan dipelajarinya materi baru siswa justru menjadi lupa terhadap materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Adanya tekanan terhadap item informasi yang telah ada, baik secara disengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan, antara lain :
· Karena item informasi yang diterima siswa kurang menyenangkan sehingga dengan sengaja atau tidak sengaja siswa menekannya kembali ke alam ketidaksadaran.
· Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada.
· Karena item informasi yang akan diingat kembali tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya karena tidak pernah dipergunakan.
3) Adanya perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
4) Adanya perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar.
5) Materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan (law of disuse).
6) Adanya perubahan urat syaraf otak yang antara lain dapat disebabkan oleh : adanya benturan, alkohol, obat-obatan, terserang penyakit tertentu dan sebagainya.
7) Item informasi yang masuk sudah rusak terlebih dahulu sebelum disimpan dalam memori permanennya. Hal ini dapat terjadi karena adanya tenggang waktu antara saat terserapnya informasi dengan saat proses pengkodean dan transformasi dalam memori jangka pendek siswa.
Materi pelajaran yang terlupakan oleh siswa, menurut ahli psikologi kognitif tidak sepenuhnya hilang dalam ingatan seseorang. Materi pelajarantersebut sesungguhnya masih terdapat dalam subsistem memori seseorang akan tetapi terlalu lemah untuk dipanggil atau diingat kembali. Setelah melakukan relearning (belajar lagi) atau mengikuti remedial teaching (pengajaran perbaikan) akhirnya akan diperoleh kinerja akademik yang lebih memuaskan daripada sebelumnya.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar