Kehidupan di sekolah bukan hanya tanggung jawab guru dan siswa semata. Orangtua tetap harus mengawasi dan mengarahkan anaknya serta bekerja sama dengan guru untuk membantu mengembangkan potensi positif anaknya dan mengurangi potensi yang bersifat negatif.
Begitu juga otoritas guru di sekolah hendaknya tidak mengurangi wibawa orangtua di rumah. Dengan menerima pelajaran budi pekerti atau moral atau agama di sekolah seharusnya siswa menjadi lebih memahami posisi dan peran tanggung jawab orangtua serta menghormati orangtua terutama orangtua dan guru yang membimbing dan mengarahkan mereka.
b. Penyesuaian Diri Terhadap Masyarakat (Social Adjustment)
Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler atau keorganisasian dalam sekolah misalnya OSIS, paskibra, PMI, pramuka, grup sepak bola, tim basket dan sebagainya merupakan sarana bagi peserta didik melakukan adjusment secara
sosial.
Penyesuaian yang terjadi adalah :
- adanya kesanggupan untuk mengadakan relasi yang sehat
- kesanggupan untuk bereaksi secara efektif dan harmonis dengan kenyataan sosial
- kesanggupan untuk menghargai dan menjalankan hukum
- kesanggupan untuk menghargai pribadi oranglain serta mengakui hak-hak orang lain
- kesanggupan untuk mejalin persahabatan
- simpati dan empati terhadap orang lain, dalam bentuk memberi pertolongan, jujur, cinta kebenaran, rendah hati dan sebagainya
c. Penyesuaian Diri Terhadap Kehidupan Di Sekolah (School Adjustment)
Penyesuaian diri terhadap kehidupan sekolah hendaknya bersifat konstruktif :
- patuh terhadap disiplin yang diterapkan sekolah
- mengakui otoritas guru
- minat yang tinggi terhadap mata perlajaran di sekolah
- mampu memanfaatkan secara maksimal situasi dan fasilitas yang disediakan di sekolah dengan baik
d. Penyesuaian Diri Memasuki Perguruan Tinggi (College Adjustment)
Menjadi mahasiswa merupakan salah satu alternatif untuk menuju dunia kerja. Peluang untuk menjadi mahasiswa telah disiapkan ketika SMA, dimana peserta didik telah dihadapkan untuk memilih jurusan yang disukai dan diminati danbenar=-benar sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Kesalahan dalam memilih jurusan walaupun tidak cukup fatal bisa berakibat pada penyesalan di kemudian hari. Selain itu siswa harus mengantisipasi :
- Memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan situasi, kondiiisi dan materi yang dipunyai
- Realistis dan menerima secara sadar kemampuannya dan mampu menempatkan diri semestinya
e. Penyesuaian Diri Terhadap Jabatan (Vocational Adjustment)
Di SMU sekarang, walaupun sudah banyak organisasi yang diperkenalkan untuk diikuti oleh siswa tampaknya pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan mulai diupayakan sebagai program resmi. Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan tampaknya harus dipupuk semakin dini oleh karena itu sekolah rupanya dituntut juga untuk mengupayakan siswa beradaptasi dengan sikap-sikap:
- kemandirian
- tidak mengantungkan diri pada orang lain
- punya cita-cita dan mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkan cita- citanya
- mempunyai jiwa kepemimpinan
f. Penyesuaian Diri Terhadap Perkawinan (Marriage Adjustment)
Pendidikan seks yang sampai sekarang masih menjadi kontroversi apakah perlu jadi pelajaran khusus di sekolah sebenarnya upaya untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas dan hal-hal negatif yang muncul akibat pergaulan bebas tersebut. Pada intinya sekolah menyiapkan siswa didik untuk menyesuaikan diri terhadap :
- Perubahan tubuh dan hormon-hormon dan efek positif dan negatif yang muncul mengiringinya
- memahami mengenai peran jenis/seks role
- memahami reproduksi sehat
- memahami hahekat pernikahan dan norma-norma yang mengatur
- memahami mengenai pergaulan yang sehat
0 Komentar
Penulisan markup di komentar