Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yanglebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuaidengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordiansikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
Ernest Dale( stoner) menyatakan bahwa
pengorganisasian sebagai proses yang berlangkah jamak. proses
pengorganisasian itu digambarkan sebagai berikut.
Tahap pertama, yangharus dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas yangharus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tahap kedua,membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan- kegitan yang dapatdilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok,yang didasarkan kualifikasi.
Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan paraanggota dengan cararasional, efisien.
Tahap keempat,menetapkan mekanisme kerja untukmengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.
Tahap kelima, melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan danmeningkatkanefektivitas. Karena pengoorganisasian yang berkelanjutan, diperlukanpenilaian ulangterhadap keempat langkah sebelumnya secaraterprogram/berkala, untuk menjamin konsistensi, efektif dan efisien dalammemenuhi kebutuhan.
Longenecker(1972)mendefinisikan pengoorganisasian sebagai aktivitas menetapkan hubungan antara manusia dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pengertian ini memberikan penjelasanbahwa kegiatan pengooragnisasian berkaitan dengan upaya melibatkanorang-orang ke dalam kelompok (organisasi), upaya melakukan pembagian kerja di antara anggota kelompok untuk melaksanakankegiatan yangtelah direncanakandi dalam rangka mencapai tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya.
Pengorganisasian dilakukan dengan menyusun kelompok orang- orang yangtepatmelaksanakankegiatan. Kelompokorang-orangitudisebut organisai resmi. Diantara orang-orang tergabung dalam organisai tersebutterdapat pembagian kekuasaan,wewenang, danperbedaan peranan.
Dari definisi longenecker tersebut, dapat dijelaskan bahwapengorganisasianprogram
layanan bimbingan dan konseling di sekolahadalah upayamelibatkan orang-orangkedalam organisasi
bimbingan di sekolah, serta upaya melakukan pembagian kerja diantara organisasi
bimbingan untuk mencapai tujuan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Manfaat pengorganisasian program layanan
bimbingan dan konseling ini adalah:(1) agar setiap personel
bimbingan dan konseling menyadari tugas, peranan, kedudukan, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing, (b) agar terhindar dari terjadinya tumpang tindih tugasdiantara personel bimbingan, (c) agar mekanisme kerja secara baik danteratur,dan (d) agar tercapai kelancaran, efisisensi dan efektivitas pelaksanaan programlayanan
bimbingan dan konseling.
Proses pengorganisasian program layanan
bimbingan dan konseling di
sekolah, meliputi langkah-langkah sebagaiberikut: (a) pengelompokkan kerja kegiatan layanan bimbingan, (b) pembagian tugas, peranan, tanggung jawab dan wewenang bagi personel bimbingan, (c) penyusunan suatu mekanisme kerja layanan
bimbingan dan konseling , serta (d) penyusunan struktur organisasi bimbingan.
Share this :
0 Komentar
Penulisan markup di komentar