Bagi Frank, teori Modernisasi memiliki kekurangan karena ia hanya memberikan penjelasantentang faktor internal sebagai penyebab utama dari keterbelakangan di negara Dunia Ketiga. Teori Modernisasi mengesampingkanfaktor eksternal yang juga tidak kalah penting dalam memberikan andil keterbelakangan di negara Dunia Ketiga. Frank menyangkal bahwa tradisionalisme dan feodalisme yang selama ini ditudingsebagai akar penyebab gagalnya pembangunan di negara Dunia Ketiga.
Teori Modernisasi juga mengesampingkan kontekssejarah lahir dan berkembangnya negara Dunia Ketiga dengan sepenuhnya menggunakan sejarah negara Eropa sebagai ukuran historis dari pembangunan. Negara Barat dan negara Dunia Ketiga memiliki sejarah lahir dan berkembang yang berbeda. NegaraBarat tidak pernah merasakankolonialisasi sebagaimana yang terjadi di negara Dunia Ketiga. Perbedaan ini membawa dampak yang berbeda pada pembangunan yang dilakukan pada dua jenis negara tersebut.
Penjajahan dalam bentuk apapun telah merubah struktur politik-ekonomi di negara Dunia Ketiga karena mereka menjadi negara yang pernah dijajaholeh negara maju. Perubahan strukturpolitik-ekonomi inilah yang menuntut arah alternatif pembangunan yang sama sekali berbeda dengan pembangunan yang dilakukan di negara maju yang pernah menjajah negara Dunia Ketiga. Perubahan arah pembangunan ini menurut Frank sangat penting dilakukan karena sebenarnya keterbelakangan bukan sesuatuyang alami, melainkan sepertibarang ciptaan dari panjangnya sejarah kolonial di negara-negara Dunia Ketiga.
Secara agak radikal, Frank yang pernah bekerja di Economic Commission in Latin America menyebutkan bahwa dalam bentuk apapun juga, kapitalisme telah menyebabkan keterbelakangan di negara Dunia Ketiga,terutama secara politis. Dibawah pengaruh pendapatPresbich, Frank secara tegas menyatakan bahwa keterbelakangan di negara berkembang adalah karena dampak pembangunanyang terjadi di negara maju.
Salah satu bukti dari pendapat ini adalah dengan melihat pembentukan kota atau negara satelit oleh negara maju di kawasanDunia Ketiga. Kota atau negara satelit ini pada masa kolonial berfungsi sebagai wilayah yang memfasilitasi proses pengambilan surplus ekonomi dari negara satelit ke negara maju. Kota-kota ini dipimpin atau diawasi oleh petugas yang memiliki otoritas penuh dari negara maju, sehingga mampu memlakukan determinasi kebijakan yang sangat luas kepada birokrat di negara Dunia Ketiga.
Pada teori Frank, ada tiga komponen utama dalam pembangunan, tiga komponen tersebut adalah:
1). Modal asing.
2). Pemerintah lokal di negara satelit.
3). Kaum borjuis di negara satelit.
Pembangunan di negara satelit hanya terjadi di kalangan tiga komponen utama ini, tanpa menyentuh masyarakat yang menjadi sasarn pembangunan. Selanjutnya Frank mengungkapkan karakter perkembangan kapitalisme di negara satelit sebagai berikut:
1) Adanya ketergantungan kehidupan ekonomi di negara satelit.
2) Adanya kerjasama antaramodal asing dengankelas borjuis di negara satelit, yaitu para pejabat, tuan tanah dan pedagang.
3) Adanya ketimpangan ekonomi antara kelompok kaya dan kelompok miskin di negara satelit.
Konsep trickle down effect atau tetesan air kebawah tidak berjalan di negara satelit karena sirkulasikemampuan modal hanya berputas diantara golongan elit semata, tanpa menyentuhkelas ploretar yang membutuhkanperubahan ekonomi ke arah yang lebih maju. Oleh karena itulah, maka Frank berpendapat bahwa keterbelakangan hanya akan dapat dihilangkan dengan melakukan Revolusi Langsung yang melahirkansistem Sosialis, bukan Revolusi Tahapanseperti yang diusulkan oleh kaum Marxis Klasik. Hal ini dapat diketahuidari pendapat yang ditulisnya di buku selanjutnya berjudul Latin America, Reform or Revolution.
Pendapat Frank lebih radikal dari pendapat Dos Santos dalam memandang ketergantungan negara satelit atas negara pusat. Dos Santos masih melihat “sisi positif” dari ketergantungan negara satelit kepada negara pusat karena dapat membawa kemajuan ekonomi di negara satelit. Artinya ketergantungan tersebut tidak hanya membawa dampak negatif pada negara satelit, namun juga berpotensipositif berupa kemajuan ekonomi. Lain dengan Dos Santos, Frank menyikapi kapitalisasi negara pusat kepada negara piinggiran adalah sebuah bentuk imperialisasi ekonomi yang secara pasti membawa dampak negatif pada negara pinggiran atau negara satelit.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar