Untuk dapat
mengevaluasi dengan baik, kita harus melakukan pengukuran dengan baik pula. Untuk dapat mengukur dengan baik atau tepat, kita harus menggunakan alat pengukur yang baik atau memenuhi persyaratan. Adapun alat untuk
mengukur atau mengevaluasi kegiatan pendidikan khususnya
hasil belajar pada garis besamya dapat dibedakan dalam dua macam yaitu yang berupa
evaluasi tes dan evaluasi non-tes.
Apabila yang dipergunakan sebagai alat pengukur adalah tes, maka individu yang
dievaluasi dihadapkan pada situasi yang telah distandardisasikan sedemikian rupa sehingga semua individu yang dites mendapat perlakuan yang sama. Dengan situasi yang
terstandar tersebut testee akan menerima perintah atau tugas yang sama, sehingga setiap individu yang dites akan memperoleh skor tertentu sebagai penggarnbaran dari hasil yang telah mereka laksanakan. Adapun
ciri-ciri situasi yang terstandar adalah sebagai berikut:
1 . Semua individu yang dites akan memberikan jawaban dari pertanyaan dan perintah sama.
2. Semua individu akan mendapat perintah yang sama dan perintah tersebut harus jelas sehingga semua individu memahami makna perintah tersebut.
3. Cara koding terhadap hasil tes harus dibuat seragam sehingga jawaban yang sama akan mendapat skor yang sama.
4. Waktu dan penyelenggaraan tes juga harus seragam dalam arti setiap individu mempunyai kesempatan dan waktu yang sama dalam melaksanakan tugas atau dalam menerima pertanyaan.
Di sarnping individu dihadapkan dengan situasi yang
terstandar, ada sesuatu yang penting di dalam menggunakan skor. Skor di sini berarti bilangan yang menunjukkan atau menggambarkan tindakan atau "performance" individu yang dites. Karena dengan skor yang berupa bilangan dapat memberikan kejelasan secara tepat tentang hasil perbuatan dari individu yang dites. Dengan skor yang berapa angka, akan diketahui adanya perbedaan prestasi diantara dua individu walaupun perbedaannya kecil. Di samping itu dengan skor yang berupa angka dimungkinkan hasil tindakan individu yang dites dapat dianalisis secara statistik.
Tanpa dilakukannya perhitungan-perhitungan secara statistik tidak akan mungkin dapat diperoleh keputusan yang valid atau tepat tentang efektivitas dari tes untuk memberikan keputusan tentang pendidikan.
Apabila yang dipergunakan sebagai yang di
evaluasi tidak dihadapkan kepada situasi
terstandar yaitu situasi yang diatur dan dikendalikan sesuai dengan tujuan. Dengan non-tes situasi dibiarkan berjalan seperti apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh tester.
Kegiatan-kegiatan
pendidikan yang dapat di
evaluasi dengan non-tes misaInya tentang kerajinan, kelancaran berbicara di mukakelas, aktivitas dalam diskusi dsb. Alat yang dapat dipergunakan untuk
mengevaluasi antara lain pedoman wawancara, pedoman observasi, dokumentasi, angket, dsb.
Share this :
0 Komentar
Penulisan markup di komentar