Skinner membuat eksperimen sebagai berikut : dalam laboratorium, Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan, dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, danlantai yang dapat dialiri listrik.
Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol. Banyaknya penekanan per satuan waktu dihitung sebagai tingkat operant penekanan, sebelum terbentuk operant conditioning. Keadaan ini disebut garis dasar (base line), atau level operant. Pada saat itu belum ada makanan yang jatuh di tempat penampungan makanan. Selanjutnya langkah-langkah eksperimen dilakukan sebagai berikut :
1) Waktu tikus jauh dari tempat makanan, eksperimenter menjatuhkan makanan pada penampung makanan dan tikusmemakannya.
2) Eksperimenter menjatuhkan makanan, setelah tikus bergerak kian kemari.
3) Eksperimenter menjatuhkan makanan, setelah tikus mendekati tombol.
4) Setelah tikus menginjak tombol, baru ada makanan yang jatuh di penampungan makanan.
5) Setiap tikus menginjak tombol, ada makanan yang jatuh di penampungan makanan. Makin lama tikusmakin sering menginjak tombol.
Langkah-langkah seperti ini nampak bahwa tikus mendapat segelintir makanan, secara bertahap. Mula-mula, walaupun tikus masih jauh dari tombol, sudah diberi makanan, akan tetapi makin lama makin dekat tombol, baru diberi makanan, dan selanjutnya setelah tikus menekan tombol, baru ada makanan. Langkah seperti ini disebut pengarahan (shaping).
Apabila eksperimenter menyajikan makanan hanya saat respons dilakukan pada waktu lampu menyala, dan hal ini dilakukan berulang-ulang, maka tikus akan menekan tombol, hanya kalau lampu menyala.
Eksperimen selanjutnya, tikus tersengat aliran listrik waktu tikus menekan tombol, maka akibatnya tikus tidak berani menekan tombol. Aliran listrik merupakan hukuman (punishment), yang menyebabkan tikus untuk sementara waktu tidak berani menekan tombol. Ternyata hukuman atau sering disebut pula sebagai negative reinforcer, hanya menekan perilaku selama hukuman diberikan, jadi tidak efektif dalam waktu yang lama. Maka Skinner tidak setuju adanya hukuman. Untuk ini Skinner menganjurkan, agar lingkungan diubah, sehingga tidak perlu ada hukuman.
Dalam eksperimen Skinner, dapat terjadi extinction, yaitu penurunan frekuensi secara drastis dalam conditioning respons, karena setelah beberapa kali
tikus menekan tombol, tidak muncul makanan selaku reinforcer.Tetapi apabila dalam jangka waktu tertentu tikus menekan tombol lalu muncul makanan, maka terjadilah peningkatan conditioning respons secara drastis. Proses seperti ini disebut spontaneous recovery, dan terjadi tanpa ada latihan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar