Menurut Soekamto manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian di dalam lingkungannya, yang akan memberikan pengalaman-pengalaman tertentu kepadanya. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R ( Stimulus – Respon).
Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons. Adapun akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons, siswa mempunyai pengalaman baru, yang menyebabkan mereka mengadakan tingkah laku dengan cara yang baru.
Menurut Sumadi Suryabrata, ciri-ciri teori belajar behavioristik, sebagai berikut :
a. mementingkan pengaruh lingkungan ( environmentalistik ),
b. mementingkan bagian-bagian ( elementalistik ),
c. mementingkan peranan reaksi,
d. mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar,
e. mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu,
f. mementingkan pembentukan kebiasaan, dan
g. dalam pemecahan problem, ciri khasnya trial and error.
Teori belajar yang dikelompokkan dalam teori belajar behavioristik, antara lain ialah :
· Teori belajar koneksionisme dengan tokoh Edward Lee Thorndike.
· Teori belajar classical conditioning dengan tokoh Pavlov.
· Teori belajar Descriptive behaviorism atau operant conditioning dengan tokoh Skinner.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar