Beberapa faktor penyebab longsor di lereng yang sering terjadi antara lain:
a. Hujan
Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi dengan cepat dapat mengisi rongga-rongga tanah dan menjenuhkan tanah. Melalui rekaha tanah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena dua hal yaitu: air secara perlahan diserap oleh tumbuhan, dan akar tumbuhan dapat mengikat tanah.
b. Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar daya dorong. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
c. Tekstur Tanah
Tanah yang bertekstur liat (clay) merupakan tanah halus. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Tanah grumosol merupakan salah satu tanah yang mempunyai tekstur clay dengan sifat khusus, mengkerut dan pecah- pecah jika kering dan mengembang jika jenuh air. Dengan sifat yang demikian, tanah grumosol sangat rentan longsor.
d. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut cepat lapuk dan menjadi tanah yang rentan longsor apalagi jika terdapat pada lereng yang terjal.
e. Tata Lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Faktor bobot masa, keberadaan bidang gelincir (lapisan clay) di bawah permukaan tanah, dan tidak adanya ikatan/perkuatan tanah oleh tanaman menjadikan lahan dengan macam penggunaan ini sangat rawan longsor.
f. Penambahan beban pada lereng
Tambahan beban pada lereng dapat berupa bangunan baru, tambahan beban oleh air yang masuk ke pori-pori tanah maupun yang menggenang di permukaan tanah, dan beban dinamis oleh tumbuh- tumbuhan yang tertiup angin dan lain-lain.
g. Penggalian atau pemotongan tanah pada kaki lereng dan penggalian yang mempertajam kemiringan lereng.
h. Getaran atau gempa bumi.
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah mempercepat ketidakstabilan lereng/tanah sehingga mudah longsor.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar