Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Praktek Imperialisme di Maluku

06.26


Maluku merupakan daerah yang kaya akan rempah-rempah. Rempah-rempah ini  dikirim  ke  eropa  melalui Malakaoleh  pedagang- pedagang dari Bugis dan Jawa.
Setelah  berhasil  menguasai  Malaka,  Portugis  mengirim armadanya ke  Maluku  dengan  tujuan  untuk  menguasai perdagangan rempah-rempah  di   Maluku   (monopoli).   Kedatangan   Portugis   pada awalnya disambut baik oleh rakyat Maluku, karena mereka membawa bahan pangan juga membeli rempah-rempah.
Maluku pada  waktu  itu  telah  berdiri dua  kerajaan besar yang saling bersaing, yaitu Ternatedan Tidore. Kedatangan Portugis dimanfaatkan oleh kedua kerajaan tersebutuntuk menjalin kerjasama untuk memperkuat kerajaan masing-masing. Pada awalnya Portugismenjalin persekutuan dengan Ternatedan membangun benteng atau kekuatan disana. Benteng tersebutternyata dipergunakan untuk membangun kekuatan untuk menekandan menurun- kan  kekuasaan  raja  Ternate  serta  menyebarkan  agama  katolik  di Ternate. Tindakan Portugisini mendapat perlawanan dari rakyat Ternate yang dipimpinoleh Sultan Hairun dan Sultan Baabullah (1575), serta Sultan Said. Portugis lari dari Ternate menuju Tidore, dan membangun benteng dan kekuatan disana, serta menyebarkan agama kristenkatolik.
Keberhasilan Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku menarik perhatianBelanda untuk merebutnya, terjadilah per- saingan dan peperangan untuk memperebutkan daerah Maluku. Belanda yang dibantuoleh sekutunya (raja lokal) berhasil mengusir Portugis dari Maluku, dan sejak saat itulah dimulai babak baru penjajahan Belanda di Maluku (1606).
Sultan Nuku merupakan raja dari KesultananTidore yang memim- pin  perlawanan  rakyatnya  terhadap  pemerintahan  kolonial  Belanda. Sultan  Nuku  berhasil  meningkatkan  kekuatan  perangnya  hingga  200 kapal  perang  dan  6000  orang  pasukan  untuk  menghadapi  Belanda. Sultan Nuku juga menjalankan perjuangan melalui jalur diplomasi. Untuk menghadapi Belanda, dia mengadakan hubungan denganInggris dengan tujuanmeminta bantuan dan dukungan. Siasat untuk mengadu domba antara Inggris dengan Belanda berhasil dilakukan sehingga pada 20 Juni 1801Sultan Nuku berhasilmembebaskan kota Sua-Siodari kekuasaan Belanda. Maluku Utara akhirnyadapat dipersatukan di bawah kekuasaan
Sultan Nuku.
Tokoh lain yang memimpin perlawanan terhadap kaum imperialis di  Maluku adalah Patimura.Perlawanan Patimura latarbelakangi oleh faktor   dihentikannya  dukungan  terhadap  gereja.   Perlawanan  yang dipimpin oleh Pattimuradimulai dengan penyerangan terhadap Benteng Duurstede di Saparua dan berhasilmerebut benteng tersebut dari tangan Belanda. Perlawanan ini meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya. Dalam menghadapi serangan tersebut,Belanda harus mengerahkan seluruhkekuatannya yang berada di  Maluku. Akhirnya, Pattimura berhasilditangkap dalam suatu pertempuran dan pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimuradan kawan-kawanya dihukummati di tiang gantungan. Perlawanan lainnya dilakukanoleh pahlawan wanita, yaitu Martha Christina Tiahahu.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔