Berbagai kendala sering dijumpai dalam sektor peternakan, baik yang berhubungan dengan permodalan, pengetahuan yang memadai, teknologi, serta luas lahan yang dimiliki penduduk. Untuk mengatasipermasalahan-permasalahan tersebut, tentunya perlu dilakukan upaya secara terpadu antara pemerintah, penduduk peternak, dan lembagalembaga yang terkait dengan sektor peternakan.
Secara khusus kendala dan permasalahan yang paling umum dijumpai dalam sektor peternakan khususnya di negara Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Usaha peternakan di Indonesia masih dilakukan sebagai usaha sampingan sehingga hasilnya hanya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
- Pengetahuan penduduk tentang cara beternak yang baik masih kurang.
- Masalah kekurangan permodalan.
- Kurang tersedianya bibit unggul atau yang memiliki kualitas baik.
- Teknologi peternakan yang digunakan penduduk masih relative sederhana.
- Masih kurangnya tenaga ahli di bidang peternakan.
- Adanya wabah penyakit yang sering melanda hewan ternak, seperti antrax, tetelo, dan flu burung.
- Kurangnya industri sarana pengawetan hasil ternak.
Untuk mengatasi kendala-kendala dalam bidang peternakan, pemerintah dalam hal ini dinas peternakan bersama-sama masyarakat, lembaga pendidikan, dan instansi terkait mengupayakan beberapa program, yaitu sebagai berikut.
- Memberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui koperasi, bank pemerintah, atau lembagalembaga lainnya.
- Memberikan penyuluhan secara berkala kepada para peternak.
- Mendatangkan jenis ternak yang berkualitas tinggi, seperti sapi daging (onggole) dan etawa (kambing India), sapi perah dari Australia dan Belanda, serta ayam leghorn dari Amerika Serikat yang kemudian disilangkan dengan hewan lokal.
- Menyediakan makan ternak bermutu, contohnya mendatangkan rumput bengala dari India.
- Memberantas wabah penyakit unggas, melalui program pemberian vaksin, ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah terjangkit wabah penyakit.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak, seperti dengan cara kawin silang dan inseminasi buatan.
- Mendatangkan mesin pengawet (untuk pengawetan daging atau susu), alat pasteurisasi, dan alat penetasan telur yang lebih efektif.
- Mendirikan lembaga penelitian, contohnya di Surabaya dibangun Badan Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku, serta Lembaga Penyelidikan Hewan di Bogor dan Makassar.
- Menyelenggarakan pendidikan yang berkaitan dengan sector peternakan, seperti fakultas peternakan dan kedokteran hewan, sebagai tempat mempersiapkan tenaga ahli di bidang peternakan. Misalnya, di IPB, Unpad, dan UGM.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar