Banjir adalah peristiwa terjadinya genangan pada daerah yang biasanya kering .
Banjir merupakan kejadian hidrologis yang dicirikan dengan debit dan/atau muka air yang tinggi dan dapat menyebabkan penggenangan pada lahan di sekitar sungai, danau, atau sistem air (water body) lainnya.
Banjir biasanya terjadi karena sungai atau saluran tidak mampu mengalirkan sejumlah air hujan yang mengalir di atas permukaan (surface run off). Aliran permukaan dari semua arah dan dari semua tempat menuju buangan alami dalam bentuk sungai atau saluran.
Aliran permukaan dari segenap lokasi dalam kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai) akan mengalir ke sungai. Pertambahan aliran permukaan sama artinya menambah beban sungai. Padahal suatu sungai mempunyai kapasitas tampung atau kemampuan mengalirkan air dalam jumlah (debit) tertentu. Pada saat batas maksimum kemampuan sungai mengalirkan air terlampaui, maka sungai akan meluap dan terjadilah
banjir. Di samping air, aliran permukaan juga membawa material hasil erosi yang bergerak bersama aliran permukaan dan akan terendapkan pada wilayah yang relatif datar. Oleh karena itu, pada badan sungai di daerah landai, seringkali dijumpai bar, yaitu suatu daratan di tengah atau pinggir sungai yang terbentuk akibat pengendapan (sedimentasi) material yang terbawa arus sungai. Sedimentasi mengakibatkan badan sungai jadi sempit, dangkal, lebih landai, dan mengurangi kecepatan aliran. Dengan kata lain, sedimentasi akan menurunkan kapasitas sungai.
Ketidakmampuan sungai atau saluran untuk mengalirkan air dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain:
Ø Aliran air terlampau banyak
Ø Bentuk dan ukuran saluran yang tidak memadai untuk mengalirkan air, misalnya sungai berkelok, dimensinya dangkal dan sempit,
Ø Kemiringan saluran landai atau bahkan ada saluran yang bagian hilirnya lebih tinggi daripada daerah hulunya
Ø Hambatan aliran, seperti disebabkan oleh sampah dan pertumbuhan vegetasi di sungai dan saluran yang tidak terkendali
Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri, satu faktor terkait dengan faktor lainnya. Aliran air yang terlampau banyak, misalnya, dapat diakibatkan oleh hujan yang deras (intensitas hujan tinggi) dalam waktu yang lama, daya resap tanah yang kecil, kerapatan vegetasi (tumbuh-tumbuhan), lahan yang curam, dan lain-lain.
Banjir juga dapat berkaitan dengan peristiwa kegagalan bendung atau tanggul, gempa bumi, tanah longsor, air pasang tinggi, ketidaksempurnaan pengoperasian dan pengendalian ssstem air. Dipihak lain, manusia tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan penduduk ini akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, seperti: sandang (pakaian), pangan (makanan dan minuman), dan papan (perumahan). Upaya pemenuhan kebutuhan primer manusia ini akan berdampak pada perubahan fungsi lahan. Perubahan fungsi ini, umumnya cenderung tidak memperhatikan kondisi dan kaidah lingkungan.
Lahan dengan berbagai macam penggunaan dan sifatnya, mampu menampung dan meresapkan air hujan. Hutan, perkebunan, lahan pertanian yang baik, sawah, danau dan kolam merupakan macam penggunaan lahan yang sangat baik untuk mengendalikan limpasan.hujan. Namun akibat kebutuhan manusia, semua macam penggunaan lahan tersebut cenderung mengalami pengurangan luas akibat konversi (perubahan penggunaan lahan). Begitu luas, lahan hutan yang menjadi lahan kritis akibat konversi menjadi pertanian tanpa mengindahkan kelestarian lingkungan. Begitu banyak lahan sawah, danau dan kolam yang berubah menjadi lahan pemukiman. Demikian pula, berapa ribu bahkan juta hektar lahan pertanian produktif berubah menjadi lahan pertanian kritis, lahan pemukiman, dan lahan industri.
Share this :
0 Komentar
Penulisan markup di komentar