Menurut Onong Uchjana Effendi dalam  buku Ilmu 
Komunikasi (Teori dan Praktek) menyatakan : “Ditinjau dari prosesnya, 
pendidikan adalah 
komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut  terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni    pengajar    sebagai    komunikator    dan    pelajar    sebagai    komunikan...”. Pendapat  tersebut  menekankan    
pendidikan  itu  berlangsung  secara  berencana  di dalam kelas secara tatap muka dan  mengabaikan kegiatan 
pendidikan secara umum pada masyarakat dan 
pendidikan secara khusus dalam  keluarga. Hal ini dapat dilihat pada  pendapat  berikutnya  bahwa  perbedaan  antara  
komunikasi  dan  
pendidikan terletak pada tujuan atau efek yang diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan itu, tujuan 
komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan 
pendidikan sifatnya khas atau khusus, yakni meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai sesuatu hal sehingga ia menguasainya.
Tujuan 
Pendidikan akan tercapai jika secara minimal prosesnya komunikatif. Bagaimana caranya agar proses penyampaian suatu materi mata ajar oleh Pengajar/ Guru/ Dosen (sebagai komunikator) kepada para Pelajar/ Murid/ Siswa/ Mahasiswa (sebagai komunikan) harus terjadi secara tatap muka (face to face) dan secara timbal balik dua arah (two way communication).  Pengajar menyajikan materi pelajarannya sebaiknya bukan  hanya dengan  metoda ceramah saja sebaiknya juga dengan metoda diskusi.
Share this :
 
0 Komentar
Penulisan markup di komentar