Fantasi didefinisikan sebagai kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada (Suryabrata; Walgito)
Fantasi dapat berlangsung dengan disadari maupun tidak disadari. Secara disadari apabila individu betul-betul menyadari akan
fantasinya, sedangkan secara tidak disadari apabila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh
fantasinya.
Fantasi yang disadari sering dibedakan antara
fantasi menciptakan dan
fantasi yang dipimpin.
Fantasi yang menciptakan merupakan jenis
fantasi yang menciptakan tanggapan-tanggapan yang benar-benar baru. Misalnya seorang siswa yang membuat sebuah karangan berdasarkan
fantasinya. Sementara itu
fantasi yang dipimpin merupakan jenis
fantasi yang dituntun atau mengikuti gambaran orang lain. Misalnya seorang murid yang membaca cerita kemudian membayangkan tempat-tempat baru berdasarkan cerita yang dibacanya.
Berdasarkan caranya orang ber
fantasi,
fantasi dibedakan menjadi tiga, yaitu
fantasi dengan mengabstraksikan, mendeterminasikan dan mengombinasikan. Fantasi bersifat mengabstraksikan, jika orang ber
fantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga adabagian-bagian yang dihilangkan. Misalnya bagi anak yang belum pernah melihat padang pasir, maka untuk menjelaskannya dipakai bayangan hasil pengamatan melihat lapangan. Dalam berfantasi maka anak tersebut diminta membayangkan lapangan tanpa ada rumputnya.
Fantasi bersifat mendeterminasikan, jika dalam berfantasi itu sudah ada semacam bayangan tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. misalnya bayangan danau yang diperbesar menghasilkan gambaran tentang lautan.
Fantasi bersifat mengombinasikan jika menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain. Misalnya ber
fantasitentang ikan duyung dengan menggabungkan kepala seorang wanita dengan badan seekor ikan.
Share this :
0 Komentar
Penulisan markup di komentar