Konsepsi dasar ketahanan nasional paling tidak dapat dipahami dari beberapa model ketahanan nasional, masing-masing model Astagatra, ModelMorgenthau, Model Alfred Thayer Mahan, dan ModelCline.
Pertama, Model Morgenthau, model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila model Lemhannas berevolosi dari observasi empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan untukmendapatkan powerposition dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke arah balanced power.
Kedua, Model Alfred Thayer Mahan. Dalam bukunya The Influence Seapower on History, Alfred Thayer Mahan mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhiapabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur letak geografi, bentuk atau wujudbumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan.
Ketiga, Model Cline yang melihat suatunegara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Baginya hubungan antar negara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya. Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik memiliki wilayah yang besar dan sumber daya manusia yang besar pula.Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya suatu negara dengan wilayah yang besar akan tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
Keempat, ModelAstagatra, model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhannas ini menyimpulkanadanya 8 (delapan) unsur aspek kehidupan nasional yang terdiri atas aspek kehidupan alamiah dan aspek kehidupan sosial.
a) Aspek alamiah meliputi Trigatra (letak dan kedudukan geografi, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk).
b) Aspek kehidupan sosial terdiri atas Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan).
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependency). Oleh karena itu hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar