Globalisasi bagi bangsa Indonesia dimana masyarakatnya memiliki multi etnis
dengan multi budaya, melahirkan tantangan-tantangan yangtidak ringan yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Tantangan pertama, berupa tekanan-tekanan yang datang dari luar baik dalam
wujud ekonomi, politik maupun budaya. Ketergantungan atas kekuatan ekonomi internasional menyebabkan bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan dari kekuatan-kekuatan tersebut, meski pada kenyataannya apa yang diperoleh bangsa Indonesiadari ketergantungan tersebut tidaklah selalu manis. Ketergantungan ekonomi akan merembet pada ketergantungan politik. Tekanan tekanan kultural (budaya) dari luar tidak kurang membahayakannya bagi keutuhan bangsa dibandingkan tekanan-tekanan ekonomi dan politik. Kemajuan media massa menjadikan debit arus informasi yang masuk ke dalam masyarakat Indonesia sangat tinggi. Rayuan-rayuan kultural yang dibawa media massa tersebut sulit untuk ditolak dan amat efektif dalam menghancurkan budaya dan nilai-nilai yang telah dipegang oleh warga masyarakat.
Tantangan kedua, berupa munculnya kecenderungan menguatnya kelompok-
kelompok berdasarkan etnis (suku) di masyarakat. Menguatnya kelompok- kelompok berdasarkan kesukuan ini tidak mustahil akan menjadikan sumpah pemuda satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa tinggal menjadi dokumen sejarah belaka. Ketidakpuasan kelompok-kelompok masyarakat atas kebijakan pemerintah pusat akan dengan mudah dan segera bermuara pada ancaman tuntutan merdeka, lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya secara lebih rinci dampak globalisasi bagi Indonesia baik yang bersifat positif ataupun negatifdapat diidentifikasikan sebagai berikut.
(1) Indonesia menjadi lebih mudah untuk mendapatkan barang, jasa maupun informasi yang diperlukan, baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.
(2) Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta menjadi pasar empuk
bagi negara lain. Entah itu berupa barang buatan luar negeri, tenaga kerja asing yang mengisi berbagai jenis keahlian dan jabatan, maupun banjir informasi yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia.
(3) Globalisasi dengan isu utamanyademokratisasi dan hak asasi manusia, tanpa sikap waspada dan bijaksana masyarakat akan mudah termakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang berkedok demokrasi, hakasasi dan kebebasan.
(4) Globalisasi menjadi media yang praktis bagi menyebarnya nilai-nilai budaya asing ke dalam wilayah Indonesia, yang harus kita waspadai tentu saja yang bersifat negative
Globalisasi memang suatu proses dan bukan sebuah produk akhir. Karena globalisasi merupakan proses, dan posisi masing-masing bangsa dalam proses tersebut sangat berbeda berdasarkan penguasaan teknologi komunikasi, maka globalisasi dalam artian fisik maupun psikologis akan menimbulkan masalah- masalah. Sebagaisuatu proses, kehadiran globalisasi tidak terelakkan. Berbagai persoalan mengikuti hadirnya globalisasi, antara lain di bidang informasi. Berikut ini dikemukakan berbagai persoalan khususnya di bidang infomasi.
(1) Sejauh mana suatu bangsa dapat tetap mempertahankan jati dirinya, kepribadiannya di tengah-tengah derasnya arus informasi yang dirasa masih asing bagi mayoritas bangsa tersebut.
(2) Sejauh mana globalisasi informasi tidak menjadi semacam legitimasi untuk melakukan dominasi informasi oleh bangsa lain dan membentuk publik opinion (opini publik) yang menyesatkan.
(3) Sejauh mana globalisasi informasi tidak mematikan nilai-nilai budaya asli.
(4) Sejauh mana globalisasi informasi tidak memperlebar kesenjangan informasi antara masyarakat kota dengan desa.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar