a. Menguatkan pendidikan afektif seperti pendidikan moral dan pendidikan agama untuk para pelajar. Aspek afektif akan mengendalikan emosi para pelajar. Selain itu akan menjadi pedoman pelajar dalam mengarungi kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di luar sekolah.
b. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran pelajar akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa terlibat tawuran pelajar maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajarharus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran pelajar. Bagi yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran pelajar lainnya juga harus diberi sanksi
c. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajaruntuk selalu bersikap baik.
d. Memberikan perhatian yang lebih untuk para pelajardimana secara psikologi mereka termasuk kategori remaja yangmana sejatinya sedang mencari jati diri.
e. Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya
f. Menumbuhkan Karakter Bangsa Yang Seutuhnya
Kurangnya Karakter Bangsa pada masyarakat maupun anak sekolah ini menjadikan pemicu terjadinya tawuran pelajar (peperangan). Ketika dia tidak memahami bagaimana Karakter Bangsa Indonesia?. Tentunya si pelaku tidak akan mempertimbangkan keputusannya untuk tindakannya.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar